Proses Penjernihan Air Berasa Menjadi Tawar

Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi makhluk hidup di bumi. Namun, tidak semua air yang tersedia di bumi bisa dikonsumsi. Air yang tercemar akan sangat membahayakan bagi kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya proses penjernihan air agar air bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti minum, mandi, mencuci dan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas proses penjernihan air yang dapat menghasilkan air yang berasa menjadi tawar.

1. Pengendapan

Pengendapan adalah proses pertama dalam penjernihan air yang dilakukan untuk memisahkan partikel-partikel besar dari air. Pada saat pengendapan, air yang tercemar dialirkan ke dalam sebuah kolam atau tangki yang biasa disebut sedimentasi tank. Di dalam tank tersebut, air akan mengalami proses pengendapan selama beberapa jam hingga partikel yang berat seperti pasir atau batu berada di dasar tank.

2. Koagulasi

Setelah proses pengendapan, air yang terdapat dalam sedimentasi tank akan mengalami proses koagulasi. Proses ini bertujuan untuk menggumpalkan partikel-partikel kecil yang masih tersisa di dalam air. Zat yang biasa digunakan untuk proses koagulasi adalah aluminium sulfat atau PAC (Poly Aluminum Chloride). Zat tersebut akan dicampurkan dengan air yang telah mengalami pengendapan untuk membantu menggumpalkan partikel yang tersisa.

3. Flokulasi

Setelah proses koagulasi, air yang terdapat dalam tangki akan mengalami proses flokulasi. Flokulasi adalah proses mengaduk air yang terdapat dalam tangki secara perlahan-lahan untuk membantu partikel yang telah menggumpal bergerak ke permukaan. Tujuannya adalah untuk mempermudah partikel-partikel tersebut terpisah dari air.

4. Filtrasi

Setelah proses flokulasi, air yang terdapat dalam tangki akan mengalami proses filtrasi. Proses ini dilakukan untuk memisahkan partikel-partikel yang telah menggumpal dari air. Ada dua jenis filter yang umum digunakan, yaitu filter pasir dan filter karbon aktif. Filter pasir digunakan untuk memisahkan partikel-partikel besar, sedangkan filter karbon aktif digunakan untuk memisahkan partikel-partikel halus dan bau yang tidak diinginkan.

5. Disinfeksi

Setelah proses filtrasi, air yang telah bersih akan diuji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya. Jika air telah dinyatakan bersih, maka air tersebut perlu di-disinfeksi untuk membunuh bakteri dan virus yang masih tersisa. Zat yang biasa digunakan untuk proses ini adalah klorin atau ozon.

6. Pengolahan Air Bertekanan

Setelah proses disinfeksi, air akan dialirkan melalui sebuah pipa yang biasa disebut pipa pengolahan air bertekanan. Proses ini bertujuan untuk memastikan air yang dihasilkan terjaga kualitasnya dalam jangka waktu yang lama.

7. Penyimpanan Air

Setelah proses pengolahan air bertekanan, air siap untuk digunakan. Namun, air tersebut harus disimpan dalam tangki penampung air terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke rumah-rumah. Hal ini dilakukan agar air tetap terjaga kualitasnya dan tidak tercemar oleh bakteri atau kuman lainnya.

8. Distribusi Air

Setelah air disimpan dalam tangki penampung, barulah air tersebut didistribusikan ke rumah-rumah melalui pipa-pipa yang telah disiapkan. Sebelum digunakan, pastikan air yang dikeluarkan dari keran terlebih dahulu mengalami proses pengolahan yang tepat agar kualitasnya terjaga dan aman untuk digunakan.

Kesimpulan

Dalam proses penjernihan air, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan air yang tawar dan aman untuk dikonsumsi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain pengendapan, koagulasi, flokulasi, filtrasi, disinfeksi, pengolahan air bertekanan, penyimpanan air, dan distribusi air. Semua tahapan tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar agar air yang dihasilkan terjaga kualitasnya dan aman untuk dikonsumsi.

FAQ

Q: Bagaimana cara memastikan air yang dihasilkan sudah bersih?
A: Air yang dihasilkan akan diuji terlebih dahulu untuk memastikan kualitasnya. Jika air telah dinyatakan bersih, maka air tersebut perlu di-disinfeksi untuk membunuh bakteri dan virus yang masih tersisa.

Q: Apa yang harus dilakukan jika air yang dikeluarkan dari keran masih terasa asin?
A: Jika air yang dikeluarkan dari keran masih terasa asin, pertama-tama pastikan pipa-pipa yang terhubung ke keran dalam keadaan baik. Jika pipa dalam keadaan baik, kemungkinan air yang digunakan masih terdapat garam atau mineral lainnya yang belum terpisah sepenuhnya. Perlu adanya proses pengolahan air yang lebih lengkap agar air yang dihasilkan benar-benar tawar.

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penjernihan air?
A: Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penjernihan air bervariasi tergantung pada tingkat kekeruhan dan kandungan kotoran dalam air. Biasanya proses penjernihan air memakan waktu antara 6 hingga 24 jam.

Q: Apa saja zat-zat yang digunakan dalam proses penjernihan air?
A: Zat yang biasa digunakan dalam proses penjernihan air antara lain aluminium sulfat atau PAC (Poly Aluminum Chloride), klorin atau ozon.

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya yang sangat bermanfaat.