Jenis Jenis Penjernih Air Dari Bahan Buatan

Advertisement

Air adalah kebutuhan pokok manusia yang paling penting untuk mempertahankan kehidupan. Namun, seiring bertambahnya populasi manusia, kebutuhan air pun semakin meningkat. Hal ini membuat persediaan air bersih semakin menipis, dan kualitas air yang ada semakin buruk. Oleh karena itu, diperlukan penjernih air untuk memperbaiki kualitas air agar aman dikonsumsi. Ada beberapa jenis penjernih air yang terbuat dari bahan buatan, yaitu sebagai berikut.

1. Penjernih Air Karbon Aktif

Penjernih air karbon aktif terdiri dari karbon yang diaktifkan dengan proses pemanasan. Karbon aktif memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga mampu menyerap zat-zat yang tidak diinginkan dalam air seperti klorin, pestisida, dan logam berat. Selain itu, penjernih air karbon aktif juga dapat menghilangkan bau dan rasa tidak sedap pada air.

2. Penjernih Air Reverse Osmosis

Penjernih air reverse osmosis menggunakan membran semi permeabel untuk menyaring zat-zat yang tidak diinginkan dalam air. Prosesnya melibatkan tekanan yang sangat tinggi untuk mendorong air melalui membran dan menghilangkan molekul besar seperti mineral, logam berat, dan virus/bakteri. Proses ini sangat efektif dalam menghilangkan zat-zat berbahaya dalam air, sehingga air pun lebih aman untuk dikonsumsi.

3. Penjernih Air Ultrafiltrasi

Penjernih air ultrafiltrasi menggunakan membran dengan pori-pori yang lebih besar dari pada reverse osmosis namun lebih kecil dari karbon aktif. Prosesnya hampir sama dengan reverse osmosis, tetapi hanya mampu menyaring molekul besar seperti virus dan bakteri, serta partikel besar lainnya. Penjernih air ultrafiltrasi umumnya digunakan pada air sumur atau air mentah yang tidak terlalu terkontaminasi.

4. Penjernih Air Ion Exchange

Penjernih air ion exchange atau penukar ion menggunakan resin untuk menyerap mineral dalam air dan menggantinya dengan ion lain. Ini sangat berguna dalam menghilangkan kandungan logam berat dalam air seperti seng, tembaga, dan timbal. Penjernih air ion exchange juga dapat mengurangi kekerasan air dan meningkatkan kualitas air minum.

Advertisement

5. Penjernih Air Ozonasi

Penjernih air ozonasi menggunakan oksigen aktif untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur dalam air. Ozonasi sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa tidak sedap pada air dan meningkatkan kualitas air minum. Namun, penggunaan penjernih air ozonasi harus dilakukan dengan hati-hati karena ozon dapat menjadi racun jika terlalu banyak terhirup atau tertelan.

6. Penjernih Air Ultraviolet

Penjernih air ultraviolet menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan virus dalam air. Prosesnya sangat cepat dan efektif dalam membunuh mikroorganisme dalam air. Namun, penjernih air ultraviolet tidak dapat menghilangkan zat-zat kimia dalam air.

7. Penjernih Air Distilasi

Penjernih air distilasi menggunakan proses pemanasan dan pendinginan untuk menguapkan air dan mengumpulkan kembali uap air yang telah dihasilkan. Proses ini sangat efektif dalam menghilangkan zat-zat kimia dan mineral dalam air. Namun, proses distilasi memerlukan waktu yang lama dan bisa menghasilkan air yang kurang rasanya.

8. Penjernih Air Nanofiltrasi

Penjernih air nanofiltrasi menggunakan membran dengan pori-pori yang lebih kecil dari pada ultrafiltrasi, tetapi lebih besar dari pada reverse osmosis. Prosesnya mampu menyaring molekul besar seperti mineral, logam berat, dan bakteri, tetapi tidak dapat menyaring virus. Penjernih air nanofiltrasi umumnya digunakan pada air sumur atau air mentah yang terkontaminasi sedang hingga berat.

Kesimpulan

Penjernih air dari bahan buatan sangat penting dalam menjaga kualitas air yang aman untuk dikonsumsi. Setiap jenis penjernih air memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan jenis penjernih air harus disesuaikan dengan kondisi air yang akan diolah. Dengan adanya penjernih air, diharapkan kualitas air yang kita konsumsi dapat terjaga dengan baik.

FAQ

1. Apakah semua jenis penjernih air aman untuk dikonsumsi?Ya, semua jenis penjernih air aman untuk dikonsumsi jika digunakan dengan benar.2. Berapa lama umur pakai penjernih air karbon aktif?Umur pakai penjernih air karbon aktif berkisar antara 3-6 bulan tergantung pada jumlah penggunaan dan kualitas air yang diolah.3. Apakah penjernih air ultraviolet bisa digunakan pada air sumur?Ya, penjernih air ultraviolet bisa digunakan pada air sumur. Namun, sebaiknya dilakukan uji kualitas air terlebih dahulu untuk menentukan apakah penjernih air ultraviolet bisa digunakan atau tidak.4. Bagaimana cara membersihkan penjernih air?Cara membersihkan penjernih air tergantung pada jenis penjernih air yang digunakan. Untuk penjernih air karbon aktif, dapat dilakukan dengan mencuci bahan filter dengan air bersih. Sedangkan untuk penjernih air reverse osmosis dan ultrafiltrasi, dapat dilakukan dengan membersihkan membran dengan larutan khusus yang disediakan oleh produsen.5. Apa yang harus dilakukan jika penjernih air mengalami kerusakan?Jika penjernih air mengalami kerusakan, sebaiknya segera melakukan perbaikan atau penggantian filter atau membran yang rusak. Hal ini penting untuk menjaga kualitas air yang dihasilkan tetap aman untuk dikonsumsi.

Advertisement