Jenis Bahan Yang Tidak Dapat Digunakan Untuk Menjernihkan Air Yaitu

Advertisement

Air yang jernih sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Namun sayangnya, air yang dihasilkan oleh sumber alam tidak selalu jernih dan aman untuk diminum. Oleh karena itu, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjernihkan air sebelum dikonsumsi. Namun, tidak semua bahan dapat digunakan untuk menjernihkan air. Berikut ini adalah jenis bahan yang tidak dapat digunakan untuk menjernihkan air.

1. Minyak

Minyak memang dapat membantu menjernihkan air dengan cara mengangkat partikel kotoran pada permukaan air. Namun, setelah penggunaan, minyak akan tinggal di permukaan air dan dapat mengganggu oksigenasi dan fotosintesis di dalam air. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di dalam air.

2. Garam

Garam digunakan untuk membuat air laut menjadi tawar melalui proses desalinasi. Namun, garam tidak dapat menghilangkan partikel kotoran yang terdapat pada air. Selain itu, penggunaan garam dalam jumlah besar dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan dapat berdampak buruk bagi makhluk hidup yang hidup di dalam air.

3. Pupuk

Pupuk mengandung unsur hara yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun, penggunaan pupuk secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air dan mengakibatkan eutrofikasi. Eutrofikasi adalah kondisi dimana air menjadi berlebihan unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman air dan ganggang menjadi berlebihan dan memicu munculnya zona mati di dalam air.

4. Sabun

Sabun digunakan untuk membersihkan benda atau permukaan yang kotor. Namun, penggunaan sabun untuk menjernihkan air akan menimbulkan busa yang terbentuk dari bahan kimia yang terkandung di dalam sabun. Busa tersebut dapat menyebabkan terganggunya oksigenasi serta fotosintesis di dalam air dan dapat mematikan makhluk hidup yang hidup di dalam air.

5. Aluminium Sulfat

Aluminium sulfat digunakan untuk mengendapkan partikel kotoran pada air. Namun, bahan tersebut atau yang biasa disebut tawas tersebut, dapat menjadi racun bagi makhluk hidup yang hidup di dalam air jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

6. Kaporit

Kaporit atau yang biasa disebut dengan Ca(OCl)2, merupakan bahan yang sering digunakan untuk membasmi mikroorganisme dalam air. Namun, penggunaan kaporit dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya senyawa klorin yang dapat menjadi racun bagi makhluk hidup.

7. Lumpur

Lumpur terbentuk dari partikel kotoran yang mengendap di dasar sungai atau danau. Meskipun lumpur dapat mengandung nutrisi yang baik bagi tanaman, penggunaannya untuk menjernihkan air bukanlah cara yang tepat. Lumpur dapat menyebabkan terganggunya oksigenasi dan fotosintesis di dalam air yang dapat merugikan makhluk hidup yang hidup di dalam air.

8. Limbah Industri

Limbah industri mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari air dan merugikan makhluk hidup yang hidup di dalam air. Penggunaan limbah industri untuk menjernihkan air akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

Kesimpulan

Menjernihkan air merupakan hal yang penting bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Namun, tidak semua bahan dapat digunakan untuk menjernihkan air. Penggunaan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup yang hidup di dalam air. Oleh karena itu, penggunaan bahan yang tepat dan sesuai dengan aturan perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

Advertisement

FAQ

1. Apa saja bahan kimia yang dapat digunakan untuk menjernihkan air?

Bahan kimia yang dapat digunakan untuk menjernihkan air antara lain: kaporit, aluminium sulfat, zeolit, dan karbon aktif.

2. Bagaimana cara menjernihkan air?

Cara menjernihkan air antara lain: penyaringan, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi.

3. Apakah air yang dihasilkan dari proses penjernihan dapat diminum?

Ya, air yang dihasilkan dari proses penjernihan dengan menggunakan bahan yang tepat dan sesuai aturan dapat diminum.

4. Apa dampak buruk jika menggunakan bahan yang tidak tepat untuk menjernihkan air?

Dampak buruk yang dapat terjadi antara lain: terganggunya oksigenasi dan fotosintesis di dalam air, pencemaran air, dan merugikan makhluk hidup yang hidup di dalam air.

5. Apa saja cara menjaga kualitas air?

Cara menjaga kualitas air antara lain: tidak membuang limbah ke sungai atau danau, tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya.

Advertisement