Berikut Ini Yang Bukan Tahapan Umum Penjernihan Air Adalah

Air adalah sumber kehidupan bagi manusia, namun tidak semua sumber air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu, penjernihan air sangat penting dilakukan untuk menghilangkan bahan pencemar dan menjadikan air layak konsumsi. Meskipun terdapat beberapa tahapan umum dalam proses penjernihan air, namun ada beberapa tahapan yang bukan termasuk dalam proses tersebut. Penasaran apa saja tahapannya? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Tahap Pertama Bukanlah Pembersihan Fisik

Tahap pertama dalam proses penjernihan air umumnya adalah pembersihan fisik. Pada tahap ini, air akan melewati proses penyaringan untuk memisahkan partikel besar seperti daun dan sampah yang terdapat pada air. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan Oksigen Terlarut (ODT). Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk mengurangi kandungan ODT pada air yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan bau yang tidak sedap pada air yang akan dikonsumsi.

Tahap Kedua Tidak Melibatkan Proses Koagulasi

Tahap kedua dalam proses penjernihan air adalah koagulasi. Pada tahap ini, air akan diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk menggumpalkan partikel-partikel kecil yang terdapat pada air. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia tertentu untuk mengurangi kandungan BOD pada air sehingga air yang dihasilkan lebih jernih dan tidak tercemar oleh limbah organik.

Tahap Ketiga Tidak Membahas Proses Filtrasi

Tahap ketiga dalam proses penjernihan air adalah filtrasi. Pada tahap ini, air akan melewati beberapa lapisan media filtrasi untuk menyaring partikel-partikel halus yang masih terdapat pada air. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan adalah pengurangan kandungan Nitrat pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Nitrat pada air. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran air oleh Nitrat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan terus-menerus.

Tahap Keempat Tidak Ada Proses Desinfeksi

Tahap keempat dalam proses penjernihan air adalah desinfeksi. Pada tahap ini, air akan diberikan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk membunuh kuman dan bakteri yang masih terdapat pada air. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan Sulfat pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Sulfat pada air sehingga air yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi.

Tahap Kelima Tidak Membahas Proses Demineralisasi

Tahap kelima dalam proses penjernihan air adalah demineralisasi. Pada tahap ini, air akan melewati proses penghilangan mineral yang terdapat pada air untuk menghasilkan air yang lebih murni. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan Fosfat pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Fosfat pada air sehingga air yang dihasilkan lebih bersih dan tidak mengandung bahan-bahan yang berpotensi merusak lingkungan.

Tahap Keenam Tidak Ada Proses Stabilisasi

Tahap keenam dalam proses penjernihan air adalah stabilisasi. Pada tahap ini, air akan diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH pada air sehingga air yang dihasilkan lebih stabil dan aman untuk dikonsumsi. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan Klorin pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Klorin pada air sehingga air yang dihasilkan lebih aman dan tidak berbau menyengat.

Tahap Terakhir Tidak Melibatkan Proses Ozonasi

Tahap terakhir dalam proses penjernihan air umumnya adalah ozonasi. Pada tahap ini, air akan diberikan ozon yang bertujuan untuk membunuh kuman dan bakteri yang masih terdapat pada air. Namun, tahap yang bukan termasuk dalam proses penjernihan air adalah pengurangan kandungan Silika pada air. Pada proses ini, air akan diberikan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Silika pada air sehingga air yang dihasilkan lebih jernih dan tidak mengandung bahan-bahan yang berpotensi merusak mesin-mesin yang menggunakan air.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai tahapan yang bukan umum dalam proses penjernihan air. Meskipun tahapan tersebut tidak selalu dilakukan dalam proses penjernihan air, namun bahan-bahan kimia yang digunakan pada tahap tersebut tetap memegang peranan penting dalam menghasilkan air yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan kamu tentang proses penjernihan air, terima kasih telah membaca.

FAQ

Q: Apa saja bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan air?

A: Beberapa bahan kimia yang umum digunakan antara lain aluminium sulfat, poliakrilamida, kaporit, dan ozon.

Q: Apa bahaya yang dapat ditimbulkan jika air yang dikonsumsi tidak dijernihkan dengan benar?

A: Air yang tidak dijernihkan dengan benar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, keracunan logam berat, dan infeksi bakteri.

Q: Apakah setiap negara memiliki standar kualitas air yang sama?

A: Tidak, setiap negara memiliki standar kualitas air yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat.

Q: Apakah air mineral sudah terjernihkan dengan benar?

A: Ya, air mineral sudah melewati proses penjernihan yang ketat dan sesuai dengan standar kualitas air yang berlaku sehingga aman untuk dikonsumsi.

Q: Apakah bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan air berbahaya bagi kesehatan manusia?

A: Bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan air aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang direkomendasikan oleh pihak yang berwenang. Namun, jika digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Jangan lupa kunjungi artikel kami lainnya untuk menambah pengetahuan kamu tentang lingkungan hidup dan kesehatan.